Usulan penggantian nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan nama tokoh pembaharu Islam di Turki, Mustafa Kemal Ataturk, menuai penolakan dari sejumlah pihak.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kompak memprotes keras, usulan nama jalan Ataturk di Jakarta.
Mereka menyatakan, rencana pemberian nama itu keliru, lantaran Ataturk dinilai sebagai tokoh yang sering merugikan Islam.
Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Wakil Ketuanya, Anwar Abbas menyebut, Ataturk adalah tokoh yang memiliki pemikiran menyesatkan.
"Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan," Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI, Minggu (17/10).
MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekulerisme Agama pada 2015. Fatwa itu menyatakan, bahwa Pluralisme, Sekulerisme, dan Liberalisme agama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Menurut Anwar, Ataturk adalah tokoh yang telah mengacak-acak ajaran Islam. Banyak hal yang telah dilakukan Ataturk bertentangan dengan Al-Quran dan As-sunah.
Anwar mengatakan, langkah pemerintah yang hendak mengabadikan nama Ataturk, sama saja dengan menyakiti hati umat Islam Indonesia. Ia menegaskan, Indonesia memiliki dasar negara Pancasila yang menjunjung Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Oleh karena itu, kalau pemerintah tetap akan mengabadikan namanya menjadi salah satu nama jalan di Ibukota Jakarta, hal itu jelas merupakan sebuah tindakan yang tidak baik dan tidak arif, serta jelas-jelas akan menyakiti dan mengundang keresahan di kalangan umat Islam," Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI.
Akun official Moeslim Choice Network
Website : https://www.moeslimchoice.com
Youtube Channel : https://www.youtube.com/c/MOESLIMCHOICETV
Instagram : https://www.instagram.com/moeslimchoice/
Facebook : https://www.facebook.com/MoeslimChoiveTV
Twitter : https://twitter.com/moeslimchoicetv