• Sabtu, 23 November 2024 | 04:57
InfoMuslim.id

Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah mengimbau masyarakat untuk melakukan tata cara shalat Jumat dengan dua gelombang ganjil genap, berdasarkan nomor handphone jamaah.

Hal ini tertuang pada surat edaran tertanggal 16 Juni 2020 yang ditandatangani ketua DMI, Jusuf Kalla.

Menanggapi imbauan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, bahwa usulan agar shalat Jumat dibagi dua gelombang berdasarkan ganjil-genap sesuai nomor handphone, sangat ribet dan tak efektif.

"Tak setuju. Bikin ribet. Siapa yang akan mengontrol dan berapa jumlah petugas yang akan mengontrol nomor handphone jamaah,"  Anwar Abbas, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (12/8).

Anwar mengatakan, belum tentu semua jamaah yang datang ke masjid membawa handphone. Menurutnya, Kebijakan itu akan membuat susah banyak pihak kalau diterapkan.

Ia menambahkan, belum tentu juga semua jamaah yang akan Shalat Jumat tersebut mau diatur ganjil-genap berdasarkan nomor HP. 

Sejak awal, MUI memang sudah tidak setuju dengan aturan Shalat Jumat di tengah pandemi Covid-19 dibagi menjadi dua gelombang. Sebab itu, MUI meminta pengurus Masjid atau masyarakat untuk membuat atau menambah tempat untuk pelaksanaan Shalat Jumat.

"Misalnya, Shalat Jumat di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kalau memang Masjidnya hanya diizinkan untuk menampung 25 persen jamaah, maka jamaah lain bisa menempati aula Masjid atau halaman sekolah," Anwar Abbas, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Anwar juga menambahkan, masyarakat bisa memanfaatkan tempat-tempat untuk dijadikan lokasi Shalat Jumat yang ada di dekat Masjid, seperti sekolahan, Aula atau tempat lainnya. Yang penting dalam pelaksanaan Shalat Jumat tersebut, sesuai protokol kesehatan, yaitu ada jarak di antara shaf (barisan jamaah).

Pada poin surat edaran DMI, juga tertuang bahwa pemberlakuan dua gelombang pada shalat Jumat, yakni gelombang 1 pukul 12.00 WIB untuk jamaah yang memiliki nomor handphone genap. Sedangkan gelombang 2 pukul 13.00 WIB untuk jamaah yang memiliki nomor handphone ganjil.

Lagi-lagi Anwar Abbas meminta untuk tidak mengikuti imbauan tersebut. Menurutnya, dalam Al-Quran ada perintah, bahwa setelah ada panggilan (adzan), maka harus bersegera untuk melaksanakan shalat. Lalu, bagaimana mungkin ketika akan melaksanakan Shalat (Jumat), tiba-tiba diminta mengikuti aturan ganjil-genap, jamaah pasti akan menolaknya.

 


Akun official Moeslim Choice Network

Website                  : https://www.moeslimchoice.com
Youtube Channel  : https://www.youtube.com/c/MOESLIMCHOICETV
Instagram              : https://www.instagram.com/moeslimchoice/
Facebook               : https://www.facebook.com/MoeslimChoiveTV
Twitter                    : https://twitter.com/moeslimchoicetv

Top