Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku prihatin dan sedih dengan banyak wafatnya kiai, ulama, pengasuh pesantren, cendekiawan, dan ilmuwan Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar virus Covid-19.
Ia menyebutkan berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) per 7 Juli 2021 sudah ada 605 orang kiai dan ulama serta pengasuh pesantren yang wafat. Selain itu juga, cukup banyak santri yang terpapar virus Covid-19 di lingkungan pesantren selama wabah covid-19 ini melanda Indonesia.
"Musibah apa pun bentuknya harus kita sikapi secara cepat dan tepat. Seluruh pihak harus memiliki kepedulian untuk secara aktif dalam ikhtiar pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus ini," kata Ma'ruf beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Ma'ruf meluncurkan Program "Kita Jaga Kiai" yang digelar atas inisiatif Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag). Upaya tersebut sebagai ikhtiar untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.
Menurut Wapres, program tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kyai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa. Tidak hanya berjasa bagi masyarakat, tetapi juga bagi bangsa dan negara.
Sementara itu, Ketua Baznas Noor Achmad mengatakan, program Kita Jaga Kiai
dilatarbelakangi satu pemikiran bahwa begitu banyak kiai di Indonesia yang wafat karena Covid-19. Dia mengatakan, untuk menjadi seorang kiai sangat berat dan sulit sehingga pihaknya pun berinisiatif melakukan program Kita Jaga Kiai.
Noor Achmad mengatakan, program tersebut bekerja sama dengan TNI/Polri, Kemeneterian Kesehatan, dan Kemenag, serta organisasi-organisasi masyarakat Islam seluruh Indonesia.
Akun official Moeslim Choice Network
Website : https://www.moeslimchoice.com
Youtube Channel : https://www.youtube.com/c/MOESLIMCHOICETV
Instagram : https://www.instagram.com/moeslimchoice/
Facebook : https://www.facebook.com/MoeslimChoiveTV
Twitter : https://twitter.com/moeslimchoicetv