Tiongkok kini memperkenalkan metode uji COVID-19 yang baru, yaitu tes swab atau usab melalui dubur. Meski metode ini menuai kontroversi, sejumlah pakar kesehatan di Tiongkok mengklaim tes swab dubur lebih efektif daripada tes swab tenggorokan dan hidung.
Dilansir dari The Washington Post, beberapa dokter memiliki argumen sains di balik metode tersebut. Mereka telah menguji sampel dari beberapa pasien virus corona yang dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes usap. Tetapi, hasil positif COVID-19 masih diperoleh ketika memakai sampel dari saluran pencernaan.
"Jika kami menambahkan tes usap dubur, itu dapat meningkatkan tingkat kami dalam mengidentifikasi pasien yang terinfeksi," kata Li Tongzeng, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Beijing You'an.
Sejak tahun lalu, Beijing telah mencoba menerapkan prosedur baru uji corona terhadap kelompok-kelompok kecil. Salah satu hasil penelitian yang dirilis dalam Jurnal Future Microbiology pada Agustus 2020 menerangkan, ketika hasil swab tenggorokan dan dahak menunjukkan negatif, ternyata sampel dari dubur menunjukkan hal sebaliknya.
"Kami mengusulkan usapan dubur sebagai spesimen yang berpotensi optimal untuk deteksi SARS-CoV-2 untuk evaluasi keluarnya pasien COVID-19 di rumah sakit," demikian tertulis dalam jurnal tersebut.
.
.
.
.
Akun official Moeslim Choice Network
Website : https://www.moeslimchoice.com, https://moeslimchoice.tv/
Youtube Channel : https://www.youtube.com/channel/UCqHI_CeBrUSO_1gFbEKLYag
Instagram : https://www.instagram.com/moeslimchoicetv/
Facebook : https://www.facebook.com/MoeslimChoiveTV
Twitter : https://twitter.com/moeslimchoicetv