Semakin menonjolnya nuansa Islam di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sejatinya tidak terlepas dari peran politisi yang satu ini. Dialah yang melanjutkan gagasan almarhum Taufiq Kiemas untuk melahirkan organisasi sayap Islam PDI Perjuangan yang bernama Baitul Muslimin Indonesia atau kerap disingkat Bamusi.
Menantu Habib Ali Kwitang ini pulalah yang berperan mendorong Ketua Umum PDIP Perjuangan, Hajjah Megawati Soekrnoputri, untuk membangun masjid megah berarsitektur adat Bengkulu di seberang kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng, Jakartan Selatan. Masjid mewah yang memiliki lift ini diberi nama At Taufik, diambil dari nama penggagas berdirinya PP Bamusi, Hj. Taufiq Kiemas.
Ahmad Basarah juga menjadi salah satu penggagas digelarnya kegiatan shalat iedul fitri dan iedul adha di markas PDI Perjuangan di Lenteng Agung, lalu melanjutkan tradisi baik ini dalam bentuk salat Jumat dan pengajian rutin di DPP PDI Perjuangan di Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat.
Ahmad Basarah mengakui semua itu dia lakukan justru untuk merepresentasikan kecintaan Soekarno tehadap Islam dan nasionalisme. Pria yang menulis buku berjudul ‘’Bung Karno, Islam dan Pancasila’’ ini ingin mengingatkan berbagai kalangan, baik di internal PDI Perjuangan maupun pihak eksternal partai, bahwa jika ingin menjadi Soekarnois mestinya mereka tidak hanya mengabil sisi nasionalisme yang diperjuangkan Bung Karno saja, tapi juga mempraktekkan sisi lain yakni keislaman. Sebagai founding father bangsa dan negara ini, Bung Karno jelas seorang nasionalis dan seorang Muslim.
Pria yang kini menjabat Wakil Ketua MPR ini selalu menyampaikan kepada publik dalam banyak event dan Webinar yang dihadirinya agar seluruh pengikut, pengagum dan pencinta Soekarno, baik mereka yang berada di PDI Perjuangan maupun di luar partai ini, agar konsisten menerapkan dan mengejawantahkan sikap dan pemikiran Bung Karno, yang notabene seorang nasionalis sekaligus Muslim.
Di mata kami, praktisi Media Moeslimchoice Network, Ahmad Basarah telah menjadi jembatan paling penting yang menghubungkan garis demarkasi yang seolah memisahkan kelompok nasionalis dan kelompok agama.
Atas dedikasi tesebut, dengan ini kami Media Moeslimchoice Network menganugerahkan Penghargaan Demokrasi Award kepada Dr. H. Ahmad Basarah, M.H