• Jumat, 22 November 2024 | 22:13
InfoMuslim.id

Ustaz Maaher At-Thuwailibi belakangan menjadi buah bibir publik, karena mencaci-maki aktris Nikita Mirzani memakai sebutan yang sangat kasar.

Sebabnya, Ustaz Maaher menilai Nikita Mirzani telah menghina Habib Rizieq Shihab sebagai keturunan Nabi Muhammad saw.

Oleh sebab itu, ia mengultimatum Nikita dengan ancaman akan menggeruduk ratusan laskar ke rumah selebritis tersebut.

Buntut dari perkataan vulgarnya, Maaher pun mendapat serangan dari khalayak yang menyebut bahwa sebagai pendakwah tidak sepantasnya ia berkata kasar.

Selain kepada Nikita Mirzani, Maaher dalam akun Twitternya tertangkap basah telah melakukan penghinaan terhadap Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.

Tentang hal ini, Pengasuh Ponpes Ora Aji, Gus Miftah akhirnya angkat bicara menanggapi ulah Maaher.

Melalui akun Instagramnya, Gus Miftah membuat sebuah video berdurasi tiga menit lebih untuk mengkritik apa yang dilakukan Maaher.

"Sebenarnya saya tidak mau merespons ustadz ini, tapi Karena dawuh dari para guru maka saya Harus memberikan respons dan tanggapan semata mata dalam rangka Wa tawa shoubil haq Wa tawa shoubis shobr, dan karena kecintaan kami kepada para guru dan habaib kami, wabil khusus habibana Luthfi bin Yahya," tulisnya, Sabtu (14/11/2020).


Dalam videonya, Gus Miftah merasa aneh dengan Maaher dan menyebutnya sebagai sosok yang memiliki kepribadian ganda.

"Ustaz Maaher, saya melihat anda itu seseorang dengan kepribadian ganda. Pertama, anda kemarin berdebat dengan seorang wanita tepatnya Nikita Mirzani, gara-gara menurut anda Nikita Mirzani menghina seorang Habib, anda minta kepada Mbak Nikita untuk menghormati habib," kata Gus Miftah dalam videonya.

Menurut Gus Miftah, ajakan Maaher tersebut sudah bagus walaupun disampaikan dengan bahasa yang sangat tidak bermoral dan beretika.

"Tetapi di sisi lain, anda justru menghinakan Habaib, dalam hal ini guru kami Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan," sambung Gus Miftah.

Berbekal kontradiktifnya sikap Maaher itu, tambah Gus Miftah, seharusnya setiap umat muslim menghormati dzuriyahnya Nabi Muhammad saw karena itulah ciri-ciri orang yang beriman dan bertaqwa.

Terlepas dari perbedaan pendapat dan pandangan, hal itu tidak menjadi masalah. Namun yang pasti, menurut Gus Miftah, seyogyanya seorang muslim menghormati keturunan Nabi saw tanpa pilih-pilih.

"Maka saya heran, selalu saja anda membuat masalah dan memancing-mancing," tegas Gus Miftah.

Dari kejadian ini, Gus Miftah mengimbau kepada semua pihak khususnya Maaher agar selalu berhati-hati dengan perkataan dan perbuatannya.

Top