Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menilai, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan minim prestasi selama memimpin DKI Jakarta. Menurut Teddy, Anies hanya dijadikan alat oleh kelompok sakit hati dalam hal ini mereka yang kalah pilpres 2019 lalu.
“Kenapa saya harus sampaikan minusnya prestasi anies? Karena @aniesbaswedan dijadikan alat oleh kelompok sakit hati untuk menyudutkan pemerintah, bukan karena bangga sama anies.” Tulis Teddy di akun twitternya, Selasa (3/11).
“Mereka tau anies nothing, tapi hanya anies yang diam dijadikan alat jualan oleh kelompok sakit hati.” Sambungnya.
Teddy melanjutkan, soal banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di Jakarta. Di era Jokowi dan Ahok, banjir bisa diatasi. Namun di era Anies, banjir kembali terjadi di beberapa titik Jakarta. Itu sebab, Anies tidak mau meneruskan pola kerja terdahulu.
“Kalau soal penanganan banjir, dulu daerah banjir, ketika ditangani Jokowi-Ahok gak lagi banjir. Sekarang, daerah yang sudah gak banjir, kembali banjir dan daerah yang gak banjir, kebanjiran.” Ucapnya.
“Karena apa? Karena @aniesbaswedan gak mau meneruskan pola pendahulunya,” katanya lagi.
Teddy mengatakan, Anies itu orang yang paling beruntung ketika jadi Gubernur. Sebab dia tinggal melanjutkan program-program Gubernur terdahulu.
“Beberapa bulan lalu gue bilang saat live di sebuah stasiun tv, anies itu orang yg paling beruntung di dunia, gak perlu ngapa-ngapain dia jadi Gubernur dan gak perlu ngapa-ngapain DKI sudah tertata. Kejadian kan? Dia gak bisa kerja tapi DKI dapat penghargaan.” Pungkasnya.