Direktur majalah satir Charlie Hebdo menegaskan, Rabu (9/9) media asal Prancis itu tak menyesal telah mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad ﷺ Kartun Charlie Hebdo telah memicu kemarahan umat Islam, dan membuat media itu diserang kelompok bersenjata pada Januari 2015.
"Saya tak ingin menjadi tergantung dari rasa kesewenang-wenangan fanatik," ujar Direktur Charlie Hebdo Laurent Sourisseau atau akrab dipanggil Riss, seperti dikutip France24.
"Tidak ada yang perlu disesalkan," katanya menambahkan.
Riss menjadi salah satu korban penembakan kelompok bersenjata pada 2015 silam. Ia mengalami luka di bagian bahu.
Menurutnya, apa yang ia sesali sekarang adalah melihat bagaimana sebagian kecil orang berjuang untuk mempertahankan kebebasan. "Karena jika kita tak berjuang dengan kebebasan, kita akan menjadi budak dan kita mempromosikan ideologi mematikan."
Sebanyak 10 orang terbunuh saat serangan terjadi di kantor Charlie Hebdo, termasuk Jean Cabut atau juga dikenal sebagai Cabu, Wolinski, Stephane Carb yang merupakan kartunis ternama negara itu.
Beberapa waktu lalu Charlie Hebdo mencetak ulang edisi kartun Nabi Muhammad yang memicu kecaman banyak negara Muslim, dari mulai Turki, Pakistan, hingga Iran.