Pada hari Jumat pekan lalu, kerusuhan hebat pecah di kota Malmo, Swedia, di mana sekitar 300 orang berkumpul untuk memprotes aksi anti-Islam. Dalam aksi itu, kelompok ekstrimis sayap kanan membakar salinan kitab suci Alquran, yang memantik kekerasan tak terkendali di kota tersebut.
Dikutip dari AFP Senin (31/8/2020),melaporkan bahwa Rasmus Paludan, politisi sayap kanan Denmark yang memimpin partai anti-imigrasi Garis Keras, juga dikenal sebagai Stram Kurs, akan berbicara di pertemuan umum tersebut. Namun, pihak berwenang Swedia memblokir kedatangannya di Malmo, yang memicu kekerasan lebih lanjut di antara kelompok-kelompok yang bentrok.
Paludan, yang pernah membakar salinan Alquran di Denmark, sudah jauh hari terang-terangan menyampaikan niatnya untuk membakar salinan kitab suci umat Islam itu dalam pertemuan umum di Swedia. Niat itu akhirnya diwujudukan kelompok ekstremis sayap kanan yang sepaham dengan Paludan. Niat terang-terangan itulah yang membuat Paludan disalahkan sebagai pemicu kerusuhan tersebut.
Siapakah Rasmus Paludan?