Masjid Istiqlal akan segera dibuka dengan tampilan wajah baru yang lebih megah hasil renovasi besar-besaran pertama kali dalam 42 tahun terakhir. Masjid Negara yang terletak di Jakarta Pusat ini akan tetap jadi destinasi religi sekaligus simbol toleransi beragama.
“Renovasi besar dilakukan pada arsitektur masjid yang mencakup fasad, lantai, dinding, kusen, jendela, pintu, ruang wudhu, toilet dan kamar mandi. Sementara renovasi interior masjid dilakukan pada ruang salat utama, area VIP dan kantor pengurus masjid. Begitu juga instalasi solar panel pada atap selasar, tata pencahayaan interior dan eksterior, sampai pergantian signage gerbang, ruang luar dan interior,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Seluruh renovasi besar itu dikerjakan dengan anggaran sebesar Rp475 miliar. Masjid Istiqlal memiliki luas area kawasan 91.629 meter persegi, dan luas bangunan masjid 80.948 meter persegi yang dapat menampung 200.000 orang,” kata Jokowi dalam akun Instagram @jokowi.
Setelah 42 tahun berdiri, Masjid Istiqlal kini bersolek lebih megah setelah direnovasi besar-besaran oleh Kementerian PUPR dengan biaya Rp475 miliar.
— Joko Widodo (@jokowi) July 25, 2020
Inilah wajah terbaru masjid terbesar di Asia Tenggara berkapasitas 200.000 jamaah itu. pic.twitter.com/yE2SuZTryQ
Meski sudah kelar renovasinya, Masjid Istiqlal tetap tidak menggelar Sholat Idul Adha 1441 Hijriah, untuk mencegah membeludaknya jamaah sehingga menyulitkan mengatur protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Masjid Istiqlal yang dibuka pertama kali sejak 1978 selama ini berdiri sebagai pusat keagamaan sekaligus simbol keberagaman Indonesia. Masjid terbesar di Asia Tenggara ini letaknya bersebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Kedua tempat ibadah kebanggaan ini menunjukkan kalau kedua umat beragama bisa bersatu, bertoleransi, tanpa mengusik keyakinan. Sikap saling menghormati dalam beribadah dan saat memperingati hari-hari besar keagamaan terus dipertahankan sampai kini.
Misalnya, pada Minggu 11 Agustus 2019, umat Islam di Tanah Air merayakan Idul Adha 1440 Hijriah. Masjid Istiqlal menggelar Sholat Id pada paginya dengan dihadiri puluhan bahkan seraturan ribu jamaah.
Di Gereja Katedral sayogianya tiap Minggu pagi ada ibadah Misa. Namun, karena waktunya bersamaan dengan Sholat Idul Adha, pengurus gereja sepakat menggeser jadwal Misa setelah pelaksanaan Salat Id di Masjid Istiqlal.
“Gereja Katedral Jakarta ingin turut serta memberikan bentuk nyata dukungan dalam hal mengatur jadwal Misa atau ibadat pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu 11 Agustus 2019,” kata Susyana.