PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA AKHIRNYA MERESPON TUDINGAN SEJUMLAH ULAMA YANG MENYEBUT BAHWA FILM THE SANTRI TIDAK MENCERMINKAN TRADISI SANTRI. DIKETAHUI SEBELUMNYA, BEBERAPA ULAMA, SALAH SATUNYA MENANTU HABIB RIZIEQ SHIHAB, HANIF ALATHAS MENOLAK PENANYANGAN FILM THE SANTRI YANG DIINISIASI OLEH PBNU TERSEBUT.
WAKIL SEKJEN PBNU YANG JUGA PRODUSER EKSEKUTIF FILM THE SANTRI, IMAM PITUDUH MENGATAKAN, FILM GARAPAN SUTRADARA LIVI ZHENG ITU MENGAJARKAN TENTANG KEBHINEKAAN KEPADA MASYARAKAT.
"SPIRIT FILMNYA ITU MENUNJUKKAN SEMANGAT INDONESIA DENGAN KEBHINEKAANNYA, SANGAT RAMAH, DAMAI DAN TOLERAN." IMAM PITUDUH, WAKSEKJEN PBNU.
IMAM JUGA MENGKLARIFIKASI SALAH SATU ADEGAN KETIKA DUA ORANG SANTRI MEMBERIKAN TUMPENG KEPADA JEMAAT GEREJA. IA MENGATAKAN, ADEGAN ITU DIAMBIL DARI TRADISI DAN KEBIASAAN MASYARAKAT PESANTREN, YAKNI ATER-ATER.
ATER-ATER SENDIRI ADALAH BUDAYA MEMBAGIKAN MAKANAN KEPADA ORANG LAIN, BAIK MUSLIM ATAU NON MUSLIM KETIKA MENJELANG BULAN RAMADAN.
IMAM MENUTURKAN, ADEGAN ITU SENGAJA DIANGKAT DALAM RANGKA UNTUK MENGGAMBARKAN BAHWA MENJADI SANTRI BUKAN BERARTI KAKU DALAM BERSOSIALISASI DENGAN ORANG LAIN.
"ISLAM YANG KAMI INGIN TUNJUKKAN DISINI ADALAH ISLAM YANG RAMAH, BUKAN MARAH-MARAH. MERANGKUL BUKAN MEMUKUL. TOLERAN, MENGAJAK, BUKAN MENGEJEK. NAH INI YANG PENTING KAMI INGIN TUNJUKKAN." IMAM PITUDUH, WAKSEKJEN PBNU.